WAE REBO - DO'S & DON'TS YOU SHOULD KNOW

Monday, June 26, 2017

Wae Rebo yang sudah dikenal di mata dunia dan mendapatkan penghargaan award of excellence dari UNESCO Asia - Pacific untuk kategori Heritage Awards for cultural heritage conservation pada tahun 2012 lalu memang patut menjadi salah satu destinasi terbaik di Indonesia. Hal ini lah yang membawa langkah kaki saya untuk menjelajahi pulau Flores, provinsi Nusa Tenggara Timur.



Untuk cara dan transportasi menuju Wae Rebo bisa kamu baca disini ! Melanjutkan cerita perjalanan sebelumnya, ada banyak hal yang perlu kamu ketahui saat tinggal di Wae Rebo, apa pun yang ingin dilakukan selama berada di Wae Rebo, sebaiknya di konsultasikan dengan guide atau bertanya kepada penduduk setempat. Selain menghargai dan bersikap sopan santun, karena percaya atau tidak, Wae Rebo memiliki cerita mistis yang mana hal tersebut sudah terbukti.



Setibanya di wilayah Wae Rebo, kami harus singgah dirumah KASIH IBU yang merupakan titik point yang terdapat peraturan do and don't selama berada dan sebelum masuk ke wilayah penduduk. Di rumah Kasih Ibu, sang guide kami - John membunyikan pentungan sebanyak 3x sebagai tanda bahwa ada kedatangan tamu. Setelah itu, kami pun berjalan menuju rumah Ketua Adat Wae Rebo untuk melakukan upacara. Ini lah yang perlu kamu ketahui:

1. Persiapkan uang minimal IDR 50.000 atau lebih untuk uang upacara tamu adalah wajib. Per orang kira-kira 10-15rb atau lebih juga boleh.
2. Jangan foto apapun sebelum melakukan upacara adat, karena percaya atau tidak, hasil foto kamu akan hilang atau berwarna hitam. Ini yang selalu diperingatkan oleh para Guide kepada setiap tamu.
3. Bersikap sopan saat memasuki rumah Ketua Adat dan jangan berbicara atau main handphone saat sang ketua berbicara dengan leluhur.

Biasanya, semua tamu akan tidur dalam satu rumah, namun karena hari itu banyak sekali kunjungan, saya dan teman lainnya tidur dirumah yang berbeda dari para tamu. So it’s like exclusive for us and no one can't sleep there. Menjelang dini hari, suhu udara malam semakin dingin namun bagi saya tidak terlalu dingin seperti apa yang dibicarakan banyak orang tetapi air nya luar biasa dingin kalau ingin mandi, cuci muka dsb. Pagi pun tiba, hal yang sama terjadi, suhu airnya sangat dingin tetapi membuat badan terasa segar. 

07.00 AM - 07.30 AM FREE TIME! ini lah waktu dimana semua tamu bangun pagi dan memanfaatkan waktu untuk menelusuri bukti yang lebih tinggi untuk mengabadikan moment serta biasanya jam tersebut kita akan dipanggil untuk menyantap sarapan pagi. Berikut sekilas gambaran dari keindahan desa legenda yang disinari cahaya mentari.


Sarapan pagi sambil menyeruput kopi serta disinari cahaya matahari


two adorable puppies enjoying the sun



Setelah puas mengabadikan moment dari berbagai angle,kami pun siap mengisi perut yang kosong dengan sepiring nasi, telur dadar dengan sambal serta krupuk yang sangat khas sebelum kembali ke Ibu kota. Tak lupa, sebelum meninggalkan Wae Rebo, kamu juga bisa membeli aneka kopi dan juga kain-kain hasil jaitan dari warga sekitar, harganya bervariasi untuk kain dan inilah yang menjadi salah satu mata pencaharian mereka, so it's good for sharing our blessing. Time to go home! Waktu yang paling pas untuk turun dari Wae Rebo adalah pukul 08.00 Am - 08.30 AM karena perjalanan turun gunung akan nyaman sebelum matahari bersinar semakin terik dan panas, selain itu juga kamu akan menghemat waktu agar tiba sore hari di Labuan Bajo lagi.





PS: Anak-anak kecil di wae rebo sangat senang sekali dengan cokelat, maka dari itu kalau ingin berfoto dengan mereka harus dikasih cokelat terlebih dahulu.

See you on the other trip. Happy Adventure.

GET IN TOUCH @EYOSLATTER

  • Share:

You Might Also Like

4 comments